Header Ads

test

Breaking News

Profil BAQ




BAIT AHLIL QUR'AN (بيت أهل القرءان)

BAIT AHLIL QUR'AN (بيت أهل القرءان), atau dapat disingkat menjadi “BAQ”, merupakan sebuah nama *Pondok Pesantren Tahfiz* (menghafal Al-Qur’an) yang berlokasi di Jakasampurna, Bekasi.

BAIT AHLIL QUR’AN (بيت أهل القرءان) secara sederhana dapat diartikan sebagai “Rumah Keluarga atau Ahli Al-Qur’an”.

Selain itu, BAIT AHLIL QUR’AN (بيت أهل القرءان), yang terdiri atas tiga istilah dalam bahasa Arab, juga memiliki kandungan makna yang luas dan mendalam, yaitu:


  1. Bait (بيت), berarti rumah atau dapat juga berarti masjid;
  2. Ahl (أهل), berarti keluarga, anggota, penghuni, atau dapat berarti orang yang ahli, orang yang tekun dan gemar melaksanakan suatu kewajiban; dan
  3. Al-Qur’an (القرءان) adalah firman Allah SWT.


Bait (بيت)

Selain bermakna rumah atau tempat tinggal, istilah “Bait” (بيت) juga dapat bermakna masjid, sebagaimana sabda Nabi SAW yang berbunyi.

وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَه

“Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah  Allah membaca Kitabullah dan saling mengajarkan satu dan lainnya melainkan akan turun kepada mereka sakinah (ketenangan), akan dinaungi rahmat, akan dikeliling para malaikat dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di sisi makhluk yang dimuliakan di sisi-Nya.” (HR. Muslim, no. 2699)

BAIT AHLIL QUR'AN (بيت أهل القرءان) juga dapat dipahami sebagai rumah yang di dalamnya terdapat orang-orang ahli Al-Qur'an, yaitu orang-orang yang senantiasa berintraksi dengan Al-Qur'an, membaca, menghafal, memahami, menghayati (mentadabburi), dan mengamalkan isi kandungannya dengan harapan diakui sebagai Ahli Allah, yakni orang-orang yang diistimewakan oleh Allah سبحانه وتعالى, sebagaimana hadits Rasulullah SAW:

  عن أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رضي الله عنه قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ( إِنَّ لِلَّهِ أَهْلِينَ مِنْ النَّاسِ ) قَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، مَنْ هُمْ ؟ قَالَ :( هُمْ أَهْلُ الْقُرْآنِ ، أَهْلُ اللَّهِ وَخَاصَّتُهُ ) روه أحمد وصححه الألباني في "صحيح ابن ماجة" .

Dari Anas رضي الله عنه dia berkata Rasulullah صلى الله عليه وسلم beliau bersabda: “Sesungguhnya Allah itu mempunyai ahli yang terdiri daripada manusia..." Kemudian Anas berkata lagi, “Siapakah mereka itu wahai Rasulullah?” Baginda manjawab, “yaitu ahli Qu'ran (orang yang membaca atau menghafal Qur'an dan mengamalkannya). Mereka adalah ahli Allah dan orang-orang yang istimewa bagi Allah.” (HR. Ahmad).

Ahli (أهل)

Ahli (أهل) juga dapat berarti orang yang mahir atau menguasai dalam suatu ilmu. Dengan demikian, diharapkan semua yang ada di BAIT AHLIL QUR’AN (بيت أهل القرءان) menjadi orang-orang yang mahir Al-Qur'an dan mendapakan tempat terhormat di akhirat nanti.  sebagaimana hadits Rasulullah صلى الله عليه وسلم
 عَنْ عَائِشَةَ ـ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا ـ قَالَتْ: قَالَ رَسُولُ اللَّه ِصلى الله عليه وسلم: (( الْمَاهِرُ 
بِالْقُرْآنِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ، وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْرَان

Dari 'Aisyah RA, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: “Orang yang mahir membaca Al-Qur’an, dia berada bersama para malaikat yang terhormat dan orang yang terbata-bata di dalam membaca Al-Qur’an serta mengalami kesulitan, maka baginya dua pahala”

Akhirnya kami berdo'a :

اللهم اجعلنا وأولادنا وذرياتنا وتلاميذنا من أهل العلم وأهل الخير وأهل القرءان
Ya Allah, jadikanlah kami, anak-anak kami, keturunan kami, dan murid-murid kami termasuk golongan orang-orang yang berilmu, termasuk golongan orang-orang yang baik dan termasuk Ahlil Qur'an,

رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَا إِن نَّسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا
ءامين

الفقير
محد نجيب

1 komentar:

  1. Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?". Isa menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib".
    (QS.5:116)

    BalasHapus